*****

Catatan Lain:

Catatan Lain:
* * * * *

Citizen Journalism


Jurnalisme warga atau yang populer dengan sebutan citizen journalism adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan kejurnalistikan. Yaitu mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Warga atau masyarakat yang punya berita tidak langsung mempublikasikan ke masyarakat, tetapi karya/berita yang telah dibuat dikirim ke alamat redaksi sebuah media yang nantinya akan dipublish oleh media tersebut.

Biasanya  citizen journalism ini dilakukan warga dengan peralatan seadanya. Namun diharapkan karya tersebut harus jelas dan dapat dipahami khalayak isi pesannya. Citizen journalism lebih cenderung berupa media massa berbentuk video. Hal itu disebabkan karena mayoritas khalayak lebih suka dengan hal-hal yang berwujud audio visual karena bergambar, lebih terlihat nyata, dan menarik.

Tipe jurnalisme seperti ini mulai marak di Indonesia sejak tahun 2004 ketika terjadi tragedi tsunami di Aceh. Berita yang diliput oleh korban tsunami saat itu mengalahkan berita yang dibuat oleh jurnalis profesional karena sifatnya yang alami dan lebih aktual. Jurnalisme warga ini menjadi paradigma dan tren baru tentang bagaimana pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita.

Berbeda dengan citizen journalism yang disiarkan melalui radio. Seperti yang kita ketahui bahwa video tampilannya audio visual, yaitu bersuara dan bergambar. Sedangkan radio hanya berupa suara. Citizen journalism radio hampir sama proses pencarian beritanya dengan video, hanya saja radio berupa rekaman suara tanpa tampilan gambar. Melalui radio, warga bisa menggambarkan situasi pesan/informasi yang disampaikan sesuai keinginannya. Dalam penyiaran citizen journalism radio, warga mengirimkan file rekaman suara berita ke redaksi radio untuk kemudian dibacakan oleh penyiar.

Selain itu, ada lagi citizen journalism online. Citizen journalism yang satu ini mulai populer di kalangan masyarakat pengguna internet Indonesia saat ini. Kepopuleran ini salah satunya ditunjang dengan merebaknya blog dan situs jejaring sosial (social networking site) seperti Facebook dan Twitter. Dengan adanya internet, orang bebas menyampaikan informasi apa pun ke masyarakat luas. Berita dan informasi bukan lagi monopoli jurnalis di lembaga pers, tetapi juga masyarakat umum. Melalui tulisan, foto, dan video, masyarakat menjadi pemegang kuasa atas arus informasi dunia.

Bill Kovach mengatakan bahwa jurnalis era baru tidak lagi memutuskan apa yang seharusnya diketahui publik. Jurnalis era baru memverifikasi informasi untuk selanjutnya meruntutkannya ,sehingga warga mampu memahaminya secara utuh. Keberadaan jurnalisme dan kebutuhan informasi yang benar tidak akan lepas dari manusia, dalam hal ini masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, jurnalisme selalu berevolusi dari generasi ke generasi untuk menyampaikan kebenaran. Kemurnian jurnalisme akan selalu terjaga dalam masyarakat, dan jurnalisme warga merupakan salah satu caranya.

Related Post



Post a Comment

Attention, please!

Sesungguhnya aktifitas tidak akan terganggu bila setiap satu jam sekali, berhenti setengah menit untuk beristighfar atau dzikir lainnya sebanyak 10x, bahkan lebih dari itu Insya Allah bisa.

Be My Partner